Membedah Luka Batin

sebagai Estetika

Salju yang indah tidak menjadikannya hangat. Penderitaan yang dipoles tidak menjadikannya penyembuh

Dalam dunia yang terhubung secara digital, kita menyaksikan bentuk baru dari ekspresi personal: penderitaan sebagai gaya hidup, depresi sebagai filter, kecemasan sebagai caption. Mental illness telah menjadi aesthetic—diekspresikan melalui foto hitam putih, puisi pendek tanpa tanda baca, dan musik ambient penuh desah. Namun, apakah ini bentuk pemrosesan trauma, atau sekadar salju buatan yang tak pernah mencair?

Luka Batin

Bukan Ornamen

Ah, bilangan prima. Seperti koin emas yang tersembunyi di dasar laut, sulit ditemukan, tapi nilainya tak ternilai. Bilangan prima adalah fondasi dari semua bilangan lainnya—mirip seperti aku yang jadi fondasi ekonomi keluarga lewat working class cult 24/7 (ehm).

 

Dalam dunia nyata, bilangan prima juga digunakan untuk kriptografi. Alias: menjaga rahasia. Seperti kunci rahasia brangkas hatiku yang gak mungkin kena hack oleh logikamu. Tapi lebih… matematis, bukan romantis.

Es Tidak Menangis

Estetika penderitaan menawarkan pelarian sesaat, tetapi sering kali membeku dalam ilusi. Es memang indah, tapi ia tidak menangis. Es menyembunyikan air di dalamnya, membungkus kelembutan dengan kekerasan. Tapi untuk sembuh, kita tidak bisa tetap beku. Kita harus mencair—membiarkan diri terasa, terluka, dan tumbuh.

Estetika vs Autentisitas

Ada perbedaan besar antara mengekspresikan luka dengan jujur dan mengemasnya menjadi brand. Yang pertama adalah keberanian. Yang kedua adalah penghindaran yang tampak modis. Sub-Zero tidak bersembunyi di balik topeng untuk terlihat keren—topeng itu adalah warisan, simbol, dan beban.

Saya tidak menulis ini untuk menghakimi. Saya menulis ini sebagai seseorang yang pernah berjalan di atas danau beku kesunyian, dan menyadari: untuk menyembuhkan, seseorang harus menyelam di bawah permukaan. Jangan jadikan penderitaanmu bingkai. Jadikan itu cermin. Lalu pecahkan.

 

“Yang membekukan hati bukanlah es, melainkan keengganan untuk mencair.”

KALATIZEN

Journalism

Tulis, kirim & share berita / artikelmu dimana-pun, kapan-pun, berapa-pun di Kalacemeti Archive.

Related News

KALACEMETI RISET DAN ASET

Jl. Selomerto Madukara #06-07

Jagalan, Selomerto, Wonosobo

Jawa Tengah - 56361, Indonesia

© 2024 Kalacemeti.

KALACEMETI RISET DAN ASET

Jl. Selomerto Madukara #06-07

Jagalan, Selomerto, Wonosobo

Jawa Tengah - 56361, Indonesia

© 2024 Kalacemeti.

KALACEMETI RISET DAN ASET

Jl. Selomerto Madukara #06-07

Jagalan, Selomerto, Wonosobo

Jawa Tengah - 56361, Indonesia

© 2024 Kalacemeti.