
You Belong with Genes
Saat Hukum dan Genetika Menulis Lagu Baru Bersama
Membuka dengan semacam teriakan kemerdekaan batin, langsung membongkar absurditas teknologi yang ingin masuk ke kepala orang.
Dengar ya, ada teknologi sekarang yang bisa ngintip otak lo. Bukan cuma ngebaca gelombang otak lo yang gelisah pas lagi mikir utang, tapi juga nyari tahu lo suka siapa. Serius. Suka siapa. Cinta siapa. Mau ngebunuh siapa.
“Gue bilang, ini bukan cinta, ini invasi.”
Lo tau kenapa? Karena pikiran kita—yang kacau, yang liar, yang nyanyi lagu sendiri di kepala—itu satu-satunya tempat yang bebas. Dan sekarang ada orang yang pengen monetize itu.
Mereka nyebutnya “neuroenhancement”, padahal itu neurobreaking and entering.
“Lo install chip biar bisa fokus, tapi ternyata mereka juga install spyware buat jualin lo kopi instan rasa serotonin.”
Dan hukum? Hukum masih bingung. Belum sempat mikir. Masih sibuk ngurus data privasi di HP lo, belum sadar otak lo udah dijadiin cloud drive tanpa izin.
Gue gak bilang teknologi itu jelek, gue cuma bilang:
“jangan sentuh otak gue tanpa ijin, dan jangan pura-pura itu demi “self improvement”.
Lo mau bantu gue jadi versi lebih baik dari diri gue? Bikin lagu bareng, bukan pasang neural probe.
Ini pertanyaan hukum. Ini pertanyaan rock and roll. Kalau lo bisa curi memori seseorang, bisa nyimpen mimpi-mimpi terliarnya di flashdisk, bisa reprogram trauma jadi iklan… Hukum harus jawab:
“Apakah otak gue punya hak asasi?”
Karena kalau enggak— kalau hukum nyerah, kalau kita nyerah— itu bukan dunia masa depan.
Itu penjara pake lighting LED.
Jadi gue tulis ini bukan karena gue paranoid.Tapi k arena gue cinta otak gue. Yang penuh distorsi, patah, tapi milik gue sepenuhnya. Dan kalau lo pikir lo bisa masuk ke dalam, lo bakal nemuin satu pesan yang gue tanam dalam-dalam:
“Get the hell outta my mind, dude.”
penegasan akhir yang keras kepala tapi puitis, kayak riff gitar yang dimainin sambil nangis dan ketawa sekaligus.
Tulis, kirim & share berita / artikelmu dimana-pun, kapan-pun, berapa-pun di Kalacemeti Archive.
Saat Hukum dan Genetika Menulis Lagu Baru Bersama
Tentang Otak, Kebebasan, dan Orang-Orang Brengsek yang Nyolong Pikiran Kita
On the Personhood of Silicon Hearts and Memory Whores