Misteri Tiga Bayangan

Wejangan Gaib untuk Menjaga Keperkasaan Rupiah

Disampaikan dalam keadaan trance setelah mimpi bertemu Dewa Ekonomi Nusantara dan berbincang sambil minum STMJ dengan cap unicorn.

Tulisan ini adalah sebuah naskah transenden, hasil meditasi ekonomi mistik dari Mbah Fulus—seorang dukun finansial lintas zaman yang bangkit dari dimensi astral demi menyelamatkan rupiah dari kejatuhan abadi. Dengan gaya bahasa yang magis, nyeleneh, tapi mengandung kebenaran ekonomi sejati, mbah fulus memberikan tiga ramalan strategis: menolak godaan utang luar, menghentikan konsumsi hedon impor, dan membangkitkan naga UMKM dalam negeri.

 

Ditulis dengan aroma dupa dan ketikan alfabet gaib, artikel ini tidak hanya menggugah jiwa para ekonom, tapi juga cukup sakti untuk membuat seorang ksatria piningit bersila di tengah ruang altar sambil bersenandung:

 

“Cintailah produk-produk Indonesia…”

Bayangan Pertama

Nafsu Dolar Sang Kuda Liar

Wahai ksatria piningit dari Tanah Garuda, ketahuilah bahwa nilai tukar adalah iblis berjubah emas. Ia akan memikat mereka yang lemah imannya dengan janji investasi dari negeri jauh. Maka tahan tanganmu dari proyek megah yang hanya memuja utang luar. Bangunlah lumbung pangan dan pabrik sabun dari tanahmu sendiri. Dolar tak bisa kau makan, tapi tahu isi buatan rakyat—itulah emas sejati.

 

Mantra penyeimbang:

“Substitusikan Impor, Diversifikasikan Ekspor.”

* Ucapkan saat subuh, menghadap BI.

Bayangan Kedua

Hantu Konsumsi Hedon

Rupiah melemah bukan karena ia lelah, tapi karena rakyat dibutakan oleh diskon dan cicilan. Dari e-commerce datang godaan: gadget-gadget dari negeri panda, sneakers dari Barat, dan gorden bermotif flamingo. Ajaklah rakyat bertapa konsumsi.

 

Gerakkan semedi berjamaah #PuasaImporNasional.

 

Ajak selebritas naik motor listrik buatan Bandung. Karena sejatinya kekuatan negeri terletak pada yang dikonsumsi, bukan yang di-swipe.

 

“Hai masyarakat +62, minumlah jamu tolak belanja luar. Taburkan garam bumi di valhala crypto exchange. Lihatlah, rupiah akan menari seperti Barong di bawah bulan purnama.”

Bayangan Ketiga

Bayi Naga yang Tertidur di Perut Negeri

Wahai panglima yang kini menjadi Ayah Bangsa, negeri ini menyimpan naga yang sedang tertidur: UMKM dan teknologi lokal. Tapi naga ini lapar—ia butuh modal. Arahkan APBN seperti air sungai yang menyuburkan ladang kecil. Bangkitkan sang naga, biarkan ia menyembur rupiah dari mulutnya sendiri.

 

“Tanamkan chip di sawah, latih AI di bengkel. Maka asing pun akan menukar dolarnya demi satu potong kerupuk hasil olahan deep learning.”

Bayangan Ketiga

Mantra untuk +62

Hai +62, jika engkau membaca ini dan hatimu bergetar, maka ketahuilah: kau telah disentuh oleh “Spirit Kurs Tengah.”
Letakkan tanganmu di dada. Bisikkan:

 

“Aku bukan entitas yang mengemis rupiah dari luar, tapi entitas yang memanggilnya pulang lewat mimpi para petani dan program open-source nasional.”

Jika engkau ikuti wejangan ini, rupiah akan kuat, dan dolar akan bergetar. Dan aku, mbah fulus, akan kembali ke alam astral… sampai kurs Rp. 12.000,- jadi nyata.

KALATIZEN

Journalism

Tulis, kirim & share berita / artikelmu dimana-pun, kapan-pun, berapa-pun di Kalacemeti Archive.

Related News

KALACEMETI RISET DAN ASET

Jl. Selomerto Madukara #06-07

Jagalan, Selomerto, Wonosobo

Jawa Tengah - 56361, Indonesia

© 2024 Kalacemeti.

KALACEMETI RISET DAN ASET

Jl. Selomerto Madukara #06-07

Jagalan, Selomerto, Wonosobo

Jawa Tengah - 56361, Indonesia

© 2024 Kalacemeti.

KALACEMETI RISET DAN ASET

Jl. Selomerto Madukara #06-07

Jagalan, Selomerto, Wonosobo

Jawa Tengah - 56361, Indonesia

© 2024 Kalacemeti.